Menakar Cawapres Ganjar


Opini oleh : Ellen Frani (Aktivis Perempuan Dayak)

Pendaftaran Capres dan Cawapres dalam Kontestasi 2024 sudah semakin dekat, sampai saat ini ada dua Bacapres yang belum mengumumkan Cawpres nya ada apakah ini..??

Dalam Koalisi Indonesia Maju belum jelas siapa Cawapres yang akan Mendampingi Prabowo, namun mengutip Bahasa Gus Romi dari (PPP), saat masih bernama KKIR yang hanya 2 (dua) Partai saja susah untuk memutus wakilnya, sehingga memaksa PKB harus keluar Gerbong, apalagi sekarang ada 4 (empat) partai Parlemen dan banyak Partai non Parlemen. Bahkan PBB saja mengajukan syarat wakilnya harus Prof. Yusril atau Gibran, seperti disampaikan Sekjen nya,untuk mengulasnya lebih dalam menurut saya tidak menarik.

Saya mengajak kita membahas yang lebih menarik yaitu Kerjasama Partai Politik  Pengusung Ganjar Pranowo,yang juga sampai saat ini mungkin belum tuntas dalam menentukan pendamping nya, padahal hanya di usung partai Parlemen PDIP dan PPP serta 2 (dua) partai non parlemen. Namun kalau kita cermati lebih dalam sangatlah menarik. Cawapres Dari Ganjar Pranowo secara tersirat sudah disampaikan dan mengerucut kepada nama-nama seperti  Ridwan Kamil, (Golkar/eks. Gub Jabar), Erick Tohir (PAN), Sandiaga Uno (PPP), Mahfud MD (Birokrat/Akademisi), Andika Perkasa (Purn. Panglima Abri). 

Jika refferensinya Jawa harus menang, serta Pilpres 2014 dan 2019 dimana Jokowi saat itu menjadi Capres PDIP, selalu kalah telak di Jabar sudah seharusnya Ridwan Kamil yang akan menjadi opsi kuat sebagai Cawapres dari Ganjar Pranowo.

Namun itulah PDI Perjuangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu menerapkan hal yang sangat demokratis kepada setiap kadernya, dimana setiap kader dipersilahkan berdansa untuk memajukan nama-nama atau sosok Capres secara individu/personal, namun setelah diputuskan semua harus tegak lurus terhadap keputusan tersebut. Itulah hal yang diajarkan kepada seluruh kader PDI Perjuangan. Hal seperti ini juga terjadi pada saat penetapan BacapresPDI Perjuangan 21 April 2023 lalu, yang bertepatan dengan Hari Kartini sebagai simbol emnasipasi wanita,  kemungkinan orang akan memprediksikan calon yang akan di umumkan sebagai Bacapres adalah Puan Maharani Sukarno Putri. Akan tetapi Ibu Megawati sebagai Ketum Partai yang seharusnya bisa meletak kan Mahkota tersebut kepada Putrinya memilih rasionalitas untuk memilih Ganjar Pranowo sebagai Bacapres. 

Pun demikian pada Penetuan Cawapres saat ini, Ibu Mega selalu menugaskan Partai Pengusung untuk membahas nama-nama Bacawapres yang sudah masuk,  tentunya yang dibahas sesuai dengan isu-isu yang berkembang, baik dari dalam maupun luar negeri dimana isu tersebut diperoleh dari hasil diskusi dan masukan dari Akademisi, Para Ahli, Kader dan Bacapresnya langsung untuk 5 (lima) tahun kedepan, dan nantinya akan dijadikan sebagai Visi dan Misi Presiden dalam menjalankan tugas konstitusional nya. Jadi bukan membahas tentang pembagian kekuasaan. 

Itulah sebabnya mengapa PDI Perjuangan lebih memilih menamakan Kerja sama Partai Politik,  bukan Koalisi Partai Politik yang orientasinya politik dagang sapi.

Jika mengamati isu yang sedang berkembang saat ini baik dari dalam dan luar Negeri sebagai bahan pertimbangan untuk pendamping Ganjar Pranowo, maka akan di pilih orang memahami dan mampu memitigasi sejak awal isu tersebut. Dengan kata lain elektoral Bacapres menjadi nomer dua.

Dari isu yang berkembang saat ini, disamping masalah Hukum juga masalah geopolitis. Seperti disampaikan Master Intelgen kita, Prof. Jendral Hendro Priyono, " menurut sebagian pakar Politik Dunia bahwa saat ini ada pemindahan masalah-masalah yang terjadi di Eropa dan berusaha untuk memecah belah bangsa seperti yang terjadi di Suriah, akan di geser ke Asia, dan kawasan yang paling strategis adalah Asia Tenggara, dan itu juga sering disampaikan oleh Ganjar Pranowo dalam setiap pertemuan dengan para relawan. Dari hal tersebut saya meyakin nama akan mengerucut ke Mahfut MD dan Andika Perkasa. Karena secara teoritis 2 (dua) orang tersebut yang memahami Dunia Inteljen. Lebih dalam lagi jika dikaitkan lagi dengan isu penegakan hukum menurut saya "Mahfud MD" lah orang yang paling kapabel untuk Mendampingi Ganjar Pranowo.

Melihat rekam jejak serta integritasnya saat menjadi Ketua tim pemenangan Prabowo-Hata pada pilpres 2014 begitu selesai langsung menyerahkan tugasnya kepada Prabowo-Hatta, Mahfud MD tidak ikut ber euforia seperti yang lain, karena secara riil dari pantauan lembaga survey yang kridibel Prabowo-Hatta kalah, hanya lembaga survey abal-abal yang memenangkannya. Dan sempat ditawari kursi mentri saat itu, namun di tolak karena merasa tidak ikut terlibat dalam pemenangan Jokowi-JK. Bahkan jejak dan integritas sebagai pakar hukum tata negara tak diragukan lagi. Ia tetap menyatakan yang benar itu benar, meski itu pahit. Sebagai santri, tentu Mahfud sangat paham dengan hadits Nabi: “Qulil haqqo walau kaan murron.” Katakan yang benar, meski itu pahit. 

Seperti halnya saat ini saat ramai isu tentang gugatan batas usia capres-cawapres yang telah ditetapkan dalam UU Pemilu didugat ke MK, Mahfud MD pun angkat bicara dan memperingatkan MK soal rambu-rambu kewenangan Mahkamah Konstitusi yang harus dipegang para hakim dalam memutus perkara.

Mahkamah Konstitusi bukan Mahkamah Keluarga. Mahkamah Konstitusi adalah benteng terakhir orang mencari keadlian sesuai dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia.

Jadi dari situlah saya cenderung Ganjar Pranowo akan digandengkan dengan Mahfud MD untuk Kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Ellen Frani Aktivis Perempuan Dayak mendukung Prof. Mahfud MD mendampingi Bapak Ganjar Pranowo di Pilpres tahun 2024.

Meski ada dukungan seperti ini, saya tetap mempercayai Kerjasama Partai Politik, terutama PDIP sebagai Partai yang sudah mencetak Kader-kader yang mumpuni,yang mampu membius rasa cinta Rakyat Indonesia  Bapak Presiden Joko Widodo dan di lanjutkan dengan Bapak Ganjar Pranowo adalah Kader hebat yang di miliki oleh PDI-P dan menjadi andalan seluruh Rakyat Indonesia dalam membangun Bangsa dan Negara.

Semangat pergerakan  Relawan Komunitas Nusantara Ganjarian Spartan membuktikan bahwa Organisasi ini bersinergi dengan Partai pengusung dalam memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres tahun 2024 mendatang.

0 Komentar