PEWARTAINDO.COM, KOTA KUPANG, NTT | Muhammad Saleh, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Kupang menyoroti pengaruh paham radikal terutama melalui media sosial. Dia menekankan perlunya langkah-langkah antisipasi, termasuk pembentukan tim siber anti radikal, review program yang tidak prioritas untuk digantikan dengan program anti radikal, dan pencerahan terhadap tokoh-tokoh agama agar menyampaikan materi dakwah dengan lebih santun dan mendamaikan.
“Pentingnya memanfaatkan penyuluh agama dari berbagai agama di Indonesia untuk melakukan pencegahan paham radikal. Selain itu, konstruksi masyarakat moderat harus dirawat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan dianggap perlu menjadi pelajaran wajib bagi seluruh kalangan siswa, dan penyaringan mata pelajaran di sekolah-sekolah dengan melibatkan tokoh-tokoh agama dianggap sebagai langkah yang perlu dilakukan,” jelasnya secara rinci.
Muhammad berpandangan dengan menekankan peran penting pemuda dalam meredam radikalisme, terutama menjelang Pemilu 2024. Dia menyarankan agar organisasi pemuda lintas agama membangun kerjasama yang baik dengan masyarakat umum, terjun langsung ke tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan, dan aktif memberikan ajakan melalui poster atau spanduk melawan paham radikal yang menyebar.
Sementara itu, Ketua Himapala Universitas Muhammadiyah Kupang, Indra Ramadhan, menekankan bahwa sikap intoleran, jika tidak ditangani dengan baik, memiliki potensi untuk berkembang menjadi radikalisme, bahkan dapat membawa pada tindakan terorisme.
“Meskipun telah ada berbagai upaya pencegahan, kita tidak boleh lengah, karena organisasi radikal terus mencari cara untuk menyebarkan pahamnya kepada kelompok rentan, seperti perempuan, pemuda, dan anak-anak,” kata Indra.
Indra pun mengajak semua generasi muda untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pesta demokrasi yang bebas dari radikalisme.
“Penting untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan persatuan dalam Pemilu 2024. Pemuda sehat, pemuda intelektual."
Pernyataan Indra menjadi panggilan untuk tindakan bersama dalam menjaga kestabilan dan kedamaian menjelang Pemilu 2024, di mana peran pemuda dianggap sangat vital dalam merumuskan masa depan bangsa.
0 Komentar